SWARAPUBLIK – Coba bayangkan sebuah ruang rapat yang penuh semangat, di mana para pemimpin Jawa Barat berkumpul dengan visi bersama untuk membawa perubahan nyata bagi jutaan warga. Itulah suasana yang tercipta saat Ketua DPRD Jawa Barat, Buky Wibawa, memimpin Rapat Paripurna pada Selasa, 2 Juli 2025, di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat. Dengan kehadiran tokoh-tokoh kunci seperti Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan, dan Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, rapat ini bukan sekadar agenda formal, melainkan momen bersejarah yang menggambarkan kolaborasi kuat demi kemajuan Jawa Barat. Apa saja yang dibahas, dan bagaimana rapat ini bisa mengubah wajah provinsi ini? Mari kita telusuri!
Buky Wibawa, politisi Partai Gerindra yang dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang tegas namun inklusif, tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Alhamdulillah, suasana hangat terasa sejak awal, apalagi dengan kehadiran Pak Wagub dan Pak Sekda yang hadir dengan semangat yang sama untuk kebaikan Jawa Barat,” ujarnya dalam unggahan media sosialnya pasca-rapat.
Kehadiran dua tokoh yang tengah menjadi sorotan masyarakat ini menambah bobot dan dinamika pada rapat, menciptakan aura kolaborasi yang jarang terlihat dalam forum resmi.
Rapat paripurna kali ini bukanlah pertemuan biasa. Dengan agenda yang padat dan strategis, Buky memimpin dengan penuh khidmat, memastikan setiap poin dibahas secara mendalam namun efisien. “Saya merasa terhormat bisa memimpin rapat ini, karena keputusan yang dihasilkan akan berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” tambahnya. Suasana yang penuh semangat ini menjadi cerminan komitmen DPRD Jabar untuk menjawab kebutuhan masyarakat di tengah tantangan ekonomi dan sosial yang kompleks.
Rapat paripurna pada 2 Juli 2025 mengusung empat agenda krusial yang menjadi tulang punggung kebijakan provinsi:
Laporan Badan Anggaran
Badan Anggaran DPRD Jabar menyampaikan laporan terkait evaluasi keuangan daerah, memberikan gambaran transparan tentang pengelolaan anggaran selama 2024. Laporan ini penting untuk memastikan dana publik digunakan secara efektif dan akuntabel.
Persetujuan Ranperda APBD 2024
Rapat ini membahas dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024. Persetujuan ini menjadi langkah kunci untuk mengevaluasi kinerja pemerintah daerah dan merancang anggaran yang lebih baik ke depan.
Penandatanganan Persetujuan Bersama
Buky memimpin penandatanganan dokumen persetujuan bersama antara DPRD dan Pemerintah Provinsi, menegaskan komitmen bersama untuk menjalankan kebijakan yang telah disepakati.
Pendapat Akhir Gubernur
Gubernur Jawa Barat menyampaikan pandangan akhir terkait kebijakan yang dibahas, memberikan arah strategis untuk implementasi di lapangan.
“Semuanya berjalan lancar dan penuh khidmat,” ujar Buky dengan penuh optimisme. Keberhasilan rapat ini tidak hanya terletak pada kelancaran prosedur, tetapi juga pada semangat kolaborasi antara legislatif dan eksekutif, yang menjadi fondasi kuat bagi kebijakan yang pro-rakyat.
Jawa Barat, sebagai provinsi dengan populasi terbesar di Indonesia—hampir 50 juta jiwa pada 2025—menghadapi tantangan besar, mulai dari kemacetan, kesenjangan ekonomi, hingga kebutuhan infrastruktur dan pelayanan publik. Rapat paripurna ini menjadi momen krusial untuk memastikan bahwa APBD 2024 telah digunakan secara tepat untuk menjawab tantangan tersebut, sekaligus merancang langkah strategis untuk 2025 dan seterusnya. Dengan melibatkan tokoh seperti Erwan Setiawan dan Herman Suryatman, rapat ini menunjukkan bahwa Jawa Barat serius dalam membangun sinergi antara berbagai pemangku kepentingan.
Buky Wibawa menekankan bahwa keputusan-keputusan dalam rapat ini bukan sekadar dokumen formal, tetapi memiliki dampak nyata bagi warga. Misalnya, alokasi anggaran yang akuntabel dapat mempercepat pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan transportasi publik di Bandung Raya, atau program pemberdayaan UMKM di daerah pinggiran seperti Cianjur dan Garut. “Semoga keputusan-keputusan ini membawa manfaat besar bagi warga Jawa Barat,” harapnya.
Meski rapat berjalan sukses, tantangan dalam mengimplementasikan hasilnya tetap ada. Pertama, transparansi dan pengawasan terhadap pelaksanaan APBD perlu diperkuat untuk mencegah penyalahgunaan anggaran, yang sering menjadi isu di berbagai daerah. Kedua, koordinasi antara DPRD, pemerintah provinsi, dan kabupaten/kota harus lebih intensif agar kebijakan yang disepakati benar-benar terasa di lapangan. Ketiga, keterlibatan masyarakat dalam memantau dan memberikan masukan terhadap kebijakan publik perlu didorong, misalnya melalui forum warga atau platform digital.
Buky Wibawa optimistis bahwa semangat kolaborasi yang terlihat dalam rapat ini akan menjadi fondasi untuk masa depan Jawa Barat yang lebih sejahtera. Ia berharap rapat paripurna berikutnya dapat menghasilkan kebijakan yang lebih inovatif, seperti program digitalisasi pelayanan publik atau inisiatif untuk mengatasi dampak perubahan iklim di wilayah pesisir seperti Indramayu. Dengan dukungan dari tokoh seperti Erwan Setiawan dan Herman Suryatman, Jawa Barat memiliki peluang besar untuk menjadi model provinsi yang maju dan inklusif.
Rapat paripurna yang dipimpin Buky Wibawa adalah bukti bahwa Jawa Barat sedang bergerak maju dengan visi yang jelas. Namun, keberhasilan kebijakan ini tidak hanya bergantung pada para pemimpin, tetapi juga pada keterlibatan warga. Buky mengajak masyarakat untuk aktif memantau pelaksanaan APBD, memberikan masukan, dan mendukung program-program pemerintah yang pro-rakyat. “Jawa Barat adalah rumah kita bersama. Mari kita wujudkan provinsi yang lebih baik untuk generasi mendatang,” serunya.
Dengan semangat kolaborasi yang ditunjukkan dalam rapat ini, Jawa Barat berada di jalur yang tepat untuk menjadi provinsi yang tidak hanya besar, tetapi juga hebat. Buky Wibawa, bersama tokoh-tokoh seperti Erwan Setiawan dan Herman Suryatman, telah menyalakan api perubahan. Sekarang, saatnya warga Jawa Barat bergabung dalam perjuangan ini untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah. Siapkah Anda menjadi bagian dari perubahan ini?