CLOSE ADS
CLOSE ADS
close
RCAST.NET
SWARAPUBLIK
  • HOME
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN
  • HIBURAN
  • RAGAM
No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN
  • HIBURAN
  • RAGAM
SWARAPUBLIK
No Result
View All Result
Home RAGAM

Bisnis Teh Indonesia Lesu, Berikut 5 Solusi Rekomendasi ATA

by Admin
Kamis, 24 Agustus 2023 - 21:45
Bisnis Teh Indonesia Lesu, Berikut 5 Solusi Rekomendasi ATA

SWARAPUBLIK — Kota Bandung menjadi tuan rumah acara Asia Small Tea Growers Conference 2023, Rabu, (23/8/2023), di Hotel Savoy Homann, jalan Asia Afrika kota Bandung.

Acara ini dihadiri para delegasi Asia Tea Alliance (ATA) dari berbagai negara dan tamu undangan dari perwakilan stakeholder sektor teh di Indonesia.

Asia Tea Alliance (ATA) adalah aliansi organisasi teh dari negara-negara produsen dan konsumen teh utama di Asia.

Aliansi ini secara rutin menyelenggarakan pertemuan tahunan yang memberikan wadah untuk saling memperkuat hubungan yang menguntungkan, dengan cara berbagi informasi, promosi perdagangan untuk meningkatkan konsumsi teh, meningkatkan pertukaran teknologi, sehingga terjadi kerjasama antar negara yang saling mendukung untuk menciptakan sektor teh yang lebih kompetitif dan berkelanjutan di Asia.

Asia Tea Alliance (ATA) berdiri pada tahun 2019 yang beranggotakan enam negara penghasil teh dunia, di

antaranya India yang diwakili oleh Indian Tea Association (ITA), China diwakili oleh China Tea Marketing Association (CTMA), Indonesia diwakili oleh Indonesia Tea Marketing Association (ITMA), Bangladesh diwakili oleh Bangladesh Tea Association (BTA), Nepal diwakili oleh Nepal Tea Producers’ Association, dan Sri Lanka diwakili oleh The Planters’ Association of Ceylon.

Tahun 2023, Indonesia, bertempat di kota Bandung berkesempatan menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Asia Tea Alliance (ATA), yang diselenggarakan bersamaan dengan Asia Small Tea Growers Conference 2023.

Acara ini terlaksana atas kolaborasi Solidaridad Asia, Business Watch Indonesia (BWI), Indonesian Tea Marketing Association (ITMA), Dewan Teh Indonesia (DTI) dan Paguyuban Tani Lestari.

Konferensi tahun ini mengangkat tema “Multistakeholder cooperation for tea sector in Asia”, dengan fokus pada pemberdayaan petani teh kecil dan potensi untuk menciptakan bentuk kerjasama yang melibatkan berbagai pihak dalam industri teh di Asia.

Di dalamnya ada produsen teh, perusahaan pengolahan, pemerintah, lembaga riset, organisasi non-pemerintah, petani teh, dan konsumen.

Potensi kolaborasi yang akan dilakukan oleh berbagai pihak dan sesuai dengan tujuan ATA, meliputi:

– Mengembangkan kerja sama di antara anggota Aliansi untuk mendorong produksi dan perdagangan teh hitam dan teh hijau yang efisien, ekonomis, dan berkelanjutan sesuai dengan standar keberlanjutan, hukum nasional, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs).

– Memberikan rekomendasi kebijakan untuk melindungi kepentingan ekonomi dan bisnis baik dari produsen teh kecil atau besar serta menciptakan kondisi persaingan usaha yang adil.

– Mendukung peningkatan konsumsi teh, kerjasama dari berbagai pihak untuk peningkatan konsumsi teh hijau dan teh hitam yang berkelanjutan dengan menyelenggarakan event bersama dan meningkatkan kesadaran konsumen terkait produk teh.

– Peningkatan Kualitas Teh, Aliansi ini (ATA) dapat membantu berbagi pengetahuan dan teknik terbaik dalam budidaya, pemrosesan, dan penyimpanan teh, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas teh yang dihasilkan.

– Inovasi Teknologi, dalam kerjasama dengan lembaga riset dan teknologi, ATA dapat merangsang pengembangan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan, dan meningkatkan keberlanjutan industri teh.

– Pengembangan Pasar, Aliansi ini (ATA) bisa membantu dalam promosi teh Asia di pasar global, membantu para produsen (terutama produsen kecil) mengidentifikasi peluang pasar baru dan mengatasi hambatan perdagangan.

– Pengurangan Dampak Lingkungan, kerjasama dapat mencakup strategi bersama untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri teh, seperti pengelolaan limbah, penggunaan air yang efisien, praktik pertanian berkelanjutan dan isu karbon pada sektor Teh.

Managing Director Solidaridad Asia, Dr. Shatadru Chattopadhayay, saat Press Conference mengatakan, Solidaridad merasa terhormat mendapatkan peran sebagai penyelenggara netral Asia Tea Alliance (ATA), sebuah inisiatif

terobosan yang menyatukan produsen teh kecil dan besar di benua Asia.

“Dalam tahun-tahun mendatang, kami percaya ATA akan muncul sebagai salah satu forum penting untuk mengatasi masalah yang sama, ketertarikan, dan aspirasi industri teh Asia,” kata Shatadru Chattopadhayay.

“Visi kami jelas, ATA akan berada pada garis terdepan dalam mendukung produksi yang efisien, ekonomis, dan rutin, serta pasokan teh yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi untuk konsumen,” tegas Shatadru Chattopadhayay.

Lebih lanjut Shatadru Chattopadhayay mengatakan, namun demikian, komitmen pihaknya lebih dari sekedar konsumsi, “Kami berdedikasi untuk meningkatkan penghidupan dan kondisi kerja untuk pekerja teh dan memastikan

pendapatan yang adil bagi produsen teh,” ujarnya.

“Bersama-sama kami menciptakan masa depan yang menunjukkan kemajuan, keberlanjutan, dan kesuksesan bersama,” pungkas Shatadru Chattopadhayay.

Saat ini tren konsumsi teh global terus meningkat, tetapi kondisi sektor teh di tanah air justru semakin melesu.

Penurunan kinerja telah dialami oleh tiga pelaku utama sektor teh, yaitu Perkebunan Besar Negara, Perkebunan Besar Swasta, dan Perkebunan Rakyat.

Kendati demikian, petani kecil yang mengelola kebun secara mandiri merupakan pihak yang paling rentan.

Petani dengan sederet keterbatasan modal, kemampuan dan teknologi, umumnya kurang luwes dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis.

Hampir separuh (46%) perkebunan teh Indonesia digarap oleh petani, sedangkan 34% dikelola oleh negara, dan 20% dikelola oleh swasta.

Meskipun mempunyai area perkebunan terluas, ironisnya produktivitas kebun teh rakyat justru yang paling kecil.

Dari 144.064 ton produksi teh kering Indonesia pada 2020, 40% dihasilkan oleh Perkebunan Besar Negara, 35% oleh Perkebunan Rakyat, dan 25% oleh Perkebunan Besar Swasta (BPS 2021).

Hal ini terjadi, karena mayoritas petani teh masih menjual pucuk basah, sehingga belum ada nilai tambah produk.

Selain itu, harga masih bergantung pada pengepul di daerah masing-masing, akibatnya petani seringkali menerima berapapun harga yang ditentukan pengumpul atau pabrik pengolahan.

Tak heran bila sejumlah petani meninggalkan kebun teh mereka, dan mencari alternatif pekerjaan lain, seperti buruh, karyawan, atau jadi pedagang.

Generasi muda pun tidak tertarik melanjutkan kebun teh yang sudah menjadi warisan turun-temurun, kebanyakan dari mereka memilih merantau untuk mendapat upah lebih baik.

Ketua Paguyuban Tani Lestari, Waras Paliant mengatakan, posisi petani berada di paling ujung rantai pasok dengan segala keterbatasannya.

“Ketergantungan yang besar pada pelaku lain juga semakin menempatkan mereka pada posisi tawar yang rendah,” kata Waras Paliant.

“Jadi harus ada solusi inovatif untuk mengubah kondisi tersebut, salah satunya adalah seperti yang paguyuban lakukan bersama para petani dengan membangun produk teh rakyat yang telah kami beri nama ‘Teh nDeso’,” ujar Waras Paliant.

Waras Paliant menambahkan, melalui event Asia Small Tea Growers Conference 2023, pihaknya akan mengumumkan rencana melakukan ekspansi pasar ke Jawa Barat dan launching brand Teh Juwara

Di lain sisi, membanjirnya impor teh di pasar Indonesia juga karena konsumen Indonesia lebih menghendaki produk teh dengan harga murah.

Hal itu membuat para pengusaha minuman bahan baku teh, lebih pilih mengimpor teh berkualitas rendah dengan harga murah.

Jika kondisi ini berlanjut, tentu dapat merugikan sektor teh Indonesia dan berdampak negatif bagi seluruh petani teh.

Sedangkan Direktur Eksekutif ITMA (Indonesian Tea Marketing Association) Veronika Ratri menjelaskan, ITMA akan selalu memberikan support pada produk teh rakyat, karena masa depan industri teh Indonesia sangat bergantung pada Perkebunan Rakyat, mengingat dominasi kepemilikan lahan ada pada mereka.

“Maka dari itu, kami mengajak generasi muda terutama yang bergerak di sektor F&B, Kafe, dan UKM pangan untuk ikut

membantu mempromosikan dan menggunakan produk yang dihasilkan dari teh rakyat,” kata Veronika Ratri.

Sedikit demi sedikit, para petani kini mulai menyadari peran penting mereka di rantai pasok dan melakukan upaya perbaikan kolektif melalui kelompok atau koperasi tani.

Di antaranya dengan mendayagunakan koperasi sebagai pengumpul untuk memangkas rantai pasok, mengimplementasikan Good Agricultural Practice, hingga diversifikasi produk untuk meningkatkan nilai tambah hasil panen.

Terkait dengan Asia Small Tea Growers Conference 2023, konsern atau keprihatinan yang perlu diperhatikan terutama dalam konteks teh rakyat atau smallholder teh adalah:

– Harga yang Adil, kerjasama ini harus memastikan bahwa petani teh mendapatkan harga yang adil untuk produk mereka, persaingan dan dinamika pasar mungkin mempengaruhi harga teh, dan aliansi harus mencari cara untuk melindungi kepentingan smallholder.

– Pemberdayaan Petani Teh, selain memberikan pelatihan, penting juga untuk memberdayakan petani teh dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam kerjasama dan membuat keputusan yang berpengaruh pada masa depan mereka.

– Keberlanjutan Lingkungan, pengembangan dan pertumbuhan industri teh tidak boleh merusak lingkungan serta menekankan pada pertanian yang berkelanjutan.

– Gerakan konsumsi teh rakyat, stop impor teh, mulai konsumsi teh rakyat yang berkualitas dan langsung diproduksi oleh petani teh Indonesia.

Sedangkan Ketua Umum Dewan Teh Indonesia (DTI) Rachmad

Gunadi mengatakan, pihaknya sangat senang menjadi tuan rumah Konferensi Petani Teh Asia 2023 di kota Bandung.

“Konferensi ini memberikan platform unik dan inovatif bagi para pelaku industri untuk bertukar ide, membangun kemitraan dan bekerja bersama-sama untuk kesejahteraan komunitas petani teh di Asia dan khususnya Petani Teh di Indonesia,” pungkas Rachma Gunadi.

Editor:
Denny Surya

Related Posts

Kisruh KADIN Jabar Memanas, Almer Diminta Angkat Kaki dari Kantor Sukabumi 42
RAGAM

Kisruh KADIN Jabar Memanas, Almer Diminta Angkat Kaki dari Kantor Sukabumi 42

Kamis, 5 Juni 2025 - 18:32
Pernyataan Sikap BKsPPI tentang Wacana Vasektomi Sebagai Syarat Bansos
PEMERINTAHAN

Pernyataan Sikap BKsPPI tentang Wacana Vasektomi Sebagai Syarat Bansos

Kamis, 8 Mei 2025 - 17:52
Festival Dulag Istimewa Ajang Lestarikan Tradisi Sambut Lebaran
RAGAM

Festival Dulag Istimewa Ajang Lestarikan Tradisi Sambut Lebaran

Selasa, 1 April 2025 - 18:44

Recommended

RED dan From Paris With Love, Film Aksi Mirip The Expendables 3

RED dan From Paris With Love, Film Aksi Mirip The Expendables 3

1 tahun ago
Ratusan Atlet Panahan Antusias Ikuti Kadivre IV Cup Archery Competition 2023

Ratusan Atlet Panahan Antusias Ikuti Kadivre IV Cup Archery Competition 2023

2 tahun ago
APBD Pemprov Jabar TA 2025 Diproyeksikan Menurun

APBD Pemprov Jabar TA 2025 Diproyeksikan Menurun

8 bulan ago
PLN Jabar Siapkan 11 SPKLU Fast-Charging di Jawa Barat

PLN Jabar Siapkan 11 SPKLU Fast-Charging di Jawa Barat

2 tahun ago

Instagram

Categories

  • ADIKARYA PARLEMEN
  • DPRD Jabar
  • DPRD KOTA BANDUNG
  • EKONOMI
  • HIBURAN
  • HUKUM
  • JAPRI
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • RAGAM
  • Uncategorized

Topics

2023 Anugerah API Cara Jualan Online cerita rakyat China da Wahida Hidayati Dikti Dodi Sukmayana DPRD Jawa Barat ema sumarna Festival Internasional Iis Rostiasih Indonesia inovasi ISBI ISBI Bandung IWP Kalsel Kemenristek kota bandung LLDikti mendongen M Hafidz Munas 1 musik etnik pariwisata penghargaan Pertunjukan Indonesia PWRI Rektor Revolusi Mental Sadar Muslihat Setwan DPRD Jawa Barat siswa paud UTBK
No Result
View All Result

Highlights

Antara Gebrakan dan Gimik: 100 Hari Gubernur Dedi Mulyadi Dipertanyakan

Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Jam Malam bagi Pelajar di Jawa Barat

Perkuat Pendidikan Karakter, KUBE Gelar Pembelajaran Kontekstual Menyenangkan

Rapat Paripurna DPRD Jabar, BPK RI Ungkap 6 Temuan Dalam Laporan Keuangan tahun 2024

Anggota DPRD Jabar Yod Mintaraga Raih Rekor MURI

DPD APDESI Jabar Resmi Dilantik, Pemprov Jabar – ITB Tandatangani Kerja Sama Strategis

Trending

Tap perdata Kartu Multi Trip KAI Comuter
EKONOMI

Kartu Multi Trip KAI Commuter, Integrasi Sistem Transaksi Pembayaran Tiket Moda Transportasi Publik

Kamis, 19 Juni 2025 - 12:12

SWARAPUBLIK - KAI Commuter terus mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas, yang kerap terjadi...

Kisruh KADIN Jabar Memanas, Almer Diminta Angkat Kaki dari Kantor Sukabumi 42

Kisruh KADIN Jabar Memanas, Almer Diminta Angkat Kaki dari Kantor Sukabumi 42

Kamis, 5 Juni 2025 - 18:32
Pemprov Jabar Luncurkan Transaksi Non Tunai Keuangan Desa, E-Voting Pilkades, dan Forum CSR Jawa Barat 2025

Pemprov Jabar Luncurkan Transaksi Non Tunai Keuangan Desa, E-Voting Pilkades, dan Forum CSR Jawa Barat 2025

Rabu, 4 Juni 2025 - 06:21
Antara Gebrakan dan Gimik: 100 Hari Gubernur Dedi Mulyadi Dipertanyakan

Antara Gebrakan dan Gimik: 100 Hari Gubernur Dedi Mulyadi Dipertanyakan

Jumat, 30 Mei 2025 - 19:50
Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Jam Malam bagi Pelajar di Jawa Barat

Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Jam Malam bagi Pelajar di Jawa Barat

Jumat, 30 Mei 2025 - 06:06
SWARAPUBLIK




SWARAPUBLIK.COM, Adalah media online yang menghadirkan beragam berita menarik di bidang politik, pemerintahan, ekonomi , hukum dan isu lain yang penting diketahui oleh pembaca,





Recent News

  • Kartu Multi Trip KAI Commuter, Integrasi Sistem Transaksi Pembayaran Tiket Moda Transportasi Publik Kamis, 19 Juni 2025 - 12:12
  • Kisruh KADIN Jabar Memanas, Almer Diminta Angkat Kaki dari Kantor Sukabumi 42 Kamis, 5 Juni 2025 - 18:32
  • Pemprov Jabar Luncurkan Transaksi Non Tunai Keuangan Desa, E-Voting Pilkades, dan Forum CSR Jawa Barat 2025 Rabu, 4 Juni 2025 - 06:21

Kategori

  • ADIKARYA PARLEMEN
  • DPRD Jabar
  • DPRD KOTA BANDUNG
  • EKONOMI
  • HIBURAN
  • HUKUM
  • JAPRI
  • OPINI
  • PEMERINTAHAN
  • PENDIDIKAN
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • RAGAM
  • Uncategorized

Alamat Redaksi:

Jl. Aceh Nomor 45A

Kel. Babakan Ciamis, Kec. Sumur Bandung

Kota Bandung – Jawa Barat

Indonesia

No Result
View All Result
  • HOME
  • PERISTIWA
  • POLITIK
  • PEMERINTAHAN
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • PENDIDIKAN
  • HIBURAN
  • RAGAM

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.