SWARAPUBLIK — Masih tentang kepeduliannya kepada anak-anak, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tegaskan akan menerapkan jam malam bagi anak-anak usia pelajar. Hal ini disampaikannya pada gelaran hiburan khas Jawa Barat yang menjadi bagian dari rangkaian acara Abdi Nagri Nganjang ka Warga di Desa Sukamandijaya Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.
Beberapa waktu lalu, sebanyak 273 pelajar telah menerima pembinaan di Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sebagai langkah untuk menyelesaikan berbagai problem yang dialami oleh anak-anak remaja Jawa Barat.
Dedi prihatin, berbagai perilaku menyimpang kerap dilakukan oleh anak-anak remaja usia sekolah. Terkait hal itu, ia tegaskan dan meminta dukungan dari semua pihak termasuk seluruh kepala desa, lurah, camat, bupati, kepala Dinas Pendidikan, Kapolres, Dandim, untuk menerapkan jam malam bagi anak-anak pelajar agar sudah berada di rumah setiap jam 9 malam.
Namun, Dedi memberikan pengecualian untuk malam libur. “Kalau malam libur boleh, tapi tidak boleh lebih dari jam 12 malam,” ucapnya.
Berikutnya, Gubernur Dedi Mulyadi juga telah meminta para kepala daerah untuk menerapkan hari belajar bagi siswa yaitu hari Senin sampai Jumat setiap pekannya. “Harusnya di Jawa Barat diseragamkan, semua proses belajar-mengajar sampai hari Jumat,” tegas Dedi. Hal ini disambut sorak sorai pengunjung.
Terakhir, Dedi tegaskan jika di kemudian hari ditemukan ada anak yang terlibat tindakan negatif baik sebagai pelaku maupun sebagai korban, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak akan menanggung segala hal yang diakibatkan dari kejadian tersebut.
Beralih kepada kegiatan Abdi Nagri Nganjang ka Warga yang pekan ini telah memasuki edisi ke-9, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tetap berkomitmen untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Kegiatan ini dihadirkan langsung di tengah masyarakat agar berbagai layanan pemerintah lebih mudah diakses oleh warga desa.
Melalui kegiatan ini, masyarakat dapat menikmati berbagai bentuk pelayanan publik lintas sektor seperti pembuatan dokumen kependudukan, konsultasi usaha mikro, layanan kesehatan, informasi bantuan sosial, hingga pengaduan langsung kepada instansi terkait. Kehadiran langsung perangkat pemerintah di tengah warga menjadi sarana efektif untuk memperkuat komunikasi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap layanan pemerintah.
Tak hanya pelayanan administratif, acara ini juga dilengkapi dengan kegiatan edukatif seperti sosialisasi anti perundungan (stop bullying) yang digelar di SDN Margaluyu I Desa Sukamandijaya. Sosialisasi ini bertujuan untuk membangun kesadaran anak-anak sejak dini agar tercipta lingkungan belajar yang aman, sehat, dan inklusif di wilayah pedesaan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan partisipasi aktif dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) DPM-Desa Provinsi Jawa Barat yang turut memberikan materi dan mendampingi siswa selama kegiatan berlangsung.

Sebagai bentuk pendekatan humanis, kegiatan juga diramaikan dengan hiburan rakyat khas Jawa Barat yang edukatif. Penampilan pelawak Sunda kondang Wa Kancil, maestro tari Indiya Ceu Popon, serta kolaborasi musik dari Emka9 dan Mang Aldo menambah semarak suasana, sekaligus menjadi sarana pelestarian budaya lokal yang menghibur dan mendidik masyarakat.
Abdi Nagri Nganjang ka Warga menjadi program unggulan yang memperlihatkan keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menghadirkan pelayanan yang merata hingga ke tingkat desa. Dengan pendekatan partisipatif dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, kegiatan ini memperkuat sinergi antara pemerintah dan warga demi terwujudnya pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Disusun oleh Tim Kehumasan DPMDesa Provinsi Jawa Barat
1. Ricky Budiman Faried
2. Ratna
3. Dwi Aprilianto