SWARAPUBLIK – Di hari pertama lomba kereta peti sabun di Jl. Dipenogoro Bandung atau depan Museum Geologi dan Kantor Wilayah Perbendaharaan Kementrian Keuangan Provinsi Jawa Barat, Sabtu 26 Agutus 2023 terlihat semarak.
Lomba kereta peti sabun yang hanya mengandalkan kemampuan serta keseimbangan antara berat badan sang pengemudi dan kereta, banyak peserta kandas di tengah track. Untuk mencapai garis finish pun harus dibantu panitia.
Bagi peserta yang masuk finish dari hasil kecepatan dan kemampuan mengemudi kereta peti sabun, selanjutnya masuk ke semi final, yang diikuti legend dan legend plus.
Menurut Sulhan, Devisi Media Center, peserta lomba kereta peti sabun di hari pertama Sabtu 26 Agustus 2023 ini adalah kategori Free Practice All Race Class yang diikuti anak anak, remaja, dewasa dan legend, legend plus.
“Mereka diantaranya anak run 1, remaja run 2, dewasa-legend-legend plus run 3,” kata Sulhan devisi Media Center LKPS 1 X 2023.
Selanjutnya, kata Sulhan, mereka akan mengikuti final lomba kereta peti pada Minggu 27 Agustus 2023, mulai pukul 10.00 WIB.
Pada final lomba tersebut, tuturnya dibagi beberap kelas, yaitu frice giving ypukul 10.00 WIB final legend. Kemudian pukul 10.30 WIB final legend plus.
“Pukul 11.00 WIB practice fun race, selanjutnya pukul 13.00 WIB Heat 1 fun race,” tuturnya lagi.
Sementara itu, Ketua Devisi Race Satrio Yudi mengatakan, peserta yang ikut lomba 120. Sedangkan kemenangan ditentukan oleh perolehan poin.
Itu artinya, dari race 1, 2 dan 3 besok final jika poinnya tinggi maka dialah pemenangnya. Setiap race, lanjutnya ditambah hingga final.
“Kalau hari ini peserta lomba perolehan poinnya kurang, maka berhak besok untuk mengikutinya kembali,” tuturnya.
Jika perolehan poin hari ini kurang maka akan diperbaiki hari esok. Untuk pihak keamanan yang diterjunkan, lanjutnya diambil dari BKC sebanyak 20 orang.
“Karena kita sistemnya bukan sistem gugur tapi poin. Jadi besok semua peserta masih memiliki kesempatan perbaiki poin yang hari ini,” ucap Satrio.
Nanti, lanjutnya, total poin dari hari pertama dan kedua maka jumlahnya akan ditotalkan. Jadi dialah yang tercepat dari jumlah seluruhnya dan sebagai pemenang.
Di sisi lain, salah seorang warga yang datang ke lokasi lomba mengatakan, baru kali ini pihaknya mengajak keluarga untuk menonton lomba kereta peti sabun.
“Saya baru melihatnya hari ini, dan ternyata seru juga ya,” ucap ibu Mimin (45) warga Dago yang memboyong anaknya untuk melihat langsung perlombaan.
Sementara itu, Adang (37) salah seoranh supir angkot trayek Ledeng-Cicaheum melalui jalur Jl. Dipenogoro menyebutkan, meski jalur yang biasa dilaluinya macet tapi membawa berkah.
“Ya, macet jalurnya malah diputar arah melalui Jln. Cilaki namun penumpang yang menuju arena lomba untuk menonton ada kenaikan,” kata Adang.***
Editor:
Denny Surya