SWARAPUBLIK – Kusnadi terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Banjar untuk periode 2025-2030. Pemilihan ini berlangsung dalam sebuah pertemuan penting yang diadakan di aula salah satu rumah makan di Jalan Brigjen M Isa, Purwaharja, Kota Banjar, pada Sabtu (15/2/2025). Pertemuan ini juga menjadi ajang penguatan dan revitalisasi organisasi DPC HKTI di Kota Banjar, yang melibatkan HKTI Provinsi Jawa Barat.
Sekretaris Umum HKTI Provinsi Jawa Barat, H. Yayat Supriatna Andhie dalam kesempatan tersebut mengungkapkan pentingnya revitalisasi organisasi di tingkat daerah.
“HKTI harus menjadi motor penggerak dalam memperjuangkan nasib petani, terutama di tingkat daerah. Kami sangat mendukung langkah revitalisasi ini agar organisasi ini lebih solid dan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat tani,” ujar Yayat yg akrab di panggil Abah Yayat.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) HKTI Provinsi Jawa Barat, Budiarto, beserta anggota formatur Dayat Mulyana yang menegaskan komitmennya terhadap penguatan struktur organisasi.
“Dengan terpilihnya Kusnadi kembali, kami berharap HKTI Kota Banjar dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi besar terhadap kesejahteraan petani di Kota Banjar,” ujar Budiarto.
Kusnadi, yang terpilih kembali secara aklamasi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mempercayakan kepemimpinan di HKTI Kota Banjar.
“Saya merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan untuk memimpin kembali HKTI Kota Banjar. Ke depan, kami akan fokus pada peningkatan kesejahteraan petani melalui program-program yang konkret dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat tani,” ungkap Kusnadi.
Selain itu, Kusnadi juga menambahkan bahwa revitalisasi organisasi di tingkat Kota Banjar akan menjadi prioritas utama selama masa kepemimpinannya.
“Kami akan memperkuat struktur organisasi agar lebih efektif dalam memberikan pelayanan kepada petani, serta meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan stakeholder lainnya,” imbuhnya.
Pertemuan tersebut juga menjadi kesempatan untuk berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi petani di Kota Banjar dan Jawa Barat pada umumnya. H. Yayat Supriatna Andhie menyarankan agar HKTI Kota Banjar lebih gencar mengedukasi petani tentang teknologi pertanian terbaru yang bisa meningkatkan hasil pertanian mereka.
Begitu pun dengan Budiarto, ia menegaskan bahwa revitalisasi organisasi HKTI Kota Banjar juga harus diimbangi dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat daerah.