SWARAPUBLIK – Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dibawah pembinaan Yayasan Parahyangan Satya, menginisiasi program edukasi luar kelas bagi siswa-siswi Sekolah Dasar. Kegiatan yang bertajuk Eksplorasi Alam dan Tradisi ini, dilaksanakan dalam upaya memperkaya wawasan dan pengalaman belajar siswa.
Ketua KUBE, Ningsih Sunengsih menjelaskan, program ini mencakup tiga agenda utama, yaitu eksplorasi lingkungan, praktik pembuatan sabun herbal berbahan dasar daun bunga matahari, dan pengenalan dan pelatihan permainan tradisional yang kini mulai ditinggalkan. Ia berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengedepankan pembelajaran kontekstual yang relevan dengan kebutuhan zaman.

“Kami percaya, anak-anak tidak hanya membutuhkan teori di dalam kelas, tapi juga pengalaman langsung yang memberi makna dan kenangan yang mendalam,” ujarnya, Rabu, 28 Mei 2025.
Dikatakan, kegiatan ini digelar sebagai bentuk kontribusi nyata KUBE terhadap pendidikan karakter dan penguatan pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning).
Mengutip data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kegiatan luar kelas atau field trip terbukti mampu meningkatkan motivasi belajar hingga 75% karena melibatkan interaksi langsung dengan objek pembelajaran, mendorong kerja sama kelompok, serta memperkuat daya ingat siswa melalui praktik nyata.
Pada sesi pembuatan sabun herbal, tampak para siswa dikenalkan pada manfaat tanaman bunga matahari, khususnya daunnya, yang ternyata memiliki khasiat antiseptik dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami sabun ramah lingkungan. Dalam kesempatan itu, anak-anak diajak mengenali proses pengolahan dari tahap pencetakan bahan cair ke pencetakan sabun, hingga belajar mengenali cara pencetakan sabun secara sederhana namun edukatif.
Sementara itu, dalam sesi pelestarian permainan tradisional, terlihat para peserta dikenalkan kembali pada sejumlah permainan khas masa lalu seperti bakiak. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga melatih motorik, kerja sama, serta memperkenalkan nilai-nilai sosial dalam kebudayaan Indonesia yang hampir terlupakan.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari para guru pendamping dan orang tua siswa, yang menyambut baik metode pembelajaran kreatif dan aplikatif ini. KUBE berkomitmen untuk terus menghadirkan program serupa secara berkala sebagai bagian dari kontribusi dalam mencetak generasi muda yang kreatif, peduli lingkungan, dan berbudaya.

Hal senada juga dikatakan, penanggung jawab field trip dari SDIT Luqmanul Hakim, Hilman. Menurut dia, pertimbangan pihaknya mengajak siswa-siswi field trip di KUBE ini karena di sini menyajikan tiga kegiatan, yakni eksplorasi lingkungan, pembuatan sabun untuk produknya, dan permainan tradisional.
“Kita perkenalkan permainan tradisional itu agar jangan sampai punah permainan tersebut dan anak-anak dianjurkan mencoba serta melakukan permainannya. Kami berharap anak-anak tidak hanya belajar di dalam kelas saja tetapi di sekolah kami, ada juga pembelajarannya yang di luar kelas,” kata Hilman.
Koordinator field trip berharap dengan melakukan pembelajaran seperti ini, anak-anak bisa mendapatkan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk bekal mereka di kemudian hari.
“Jangan sampai anak-anak monoton melakukan pembelajaran di sekolah saja tetapi melakukan hal bervariasi dengan berkegiatan di luar seperti ini,” pungkasnya Hilman.***