SWARAPUBLIK – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Rizky Apriwijaya, mengatakan persoalan stunting di Jawa Barat,dengan merujuk kepada munculnya kasus di berbagai daerah belum tuntas di tangani baik oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun kabupaten/kota.
Hal tersebut,dikatakan anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat,Rizky Apriwijaya,ketika menerima ibu ibu dari Depok, di Kantor Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat,Rabu (5/7).
Menurut Rizky,fakta masih munculnya kasus stunting penanganannya masih menjadi pekerjaan rumah untuk diselesaikan.
Dari penulusuran Komisi V DPRD Jawa Barat kata Rizky,kasus stunting terjadi di beberapa daerah.
“Untuk kawasan perkotaan jumlahnya sedikit,dan trend mengalami penurunan sementara di daerah lingkup kabupaten banyak,diantaranya di Kabupaten Karawang”, katanya.
Berbagai penyebab stunting kata Rizky,keterbatasan ekonomi masyarakat sehingga sulit untuk memenuhi makanan bergizi.
Penyebab lain lanjut Rizky,ketidak tahuannya masyarakat akan pangan bergizi ini disebabkan karena sosialisasi makanan bergizi kelingkungan masyarakat terbawah masih kurang.
“Didasari oleh fakta tersebut,pemerintah harus masif melakukan sosialisasi gizi”, jelas Rizky.
Sementara itu lanjut Rizky, untuk kasus yang sudah terjadi penanganan harus berkesinambungan, tak hanya ketika kejadian misalnya menyalurkan makanan bergizi saja tetapi juga harus disertai dengan pengobatan.
Dalam kesempatan itu juga Rizky menerangkan,peran posyandu harus dimaksimalkan terutama untuk sosialisasi makanan bergizi secara rutin.
“Dengan berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat di tahun ini diharapkan angka stunting mengalami penurunan”, pungkas Rizky. (adem).