SWARAPUBLIK- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat menerima kunjungan delegasi Parlemen Victoria Australia.Kunjungan Delegasi Parlemen Victoria, Australia ke DPRD Provinsi Jawa Barat sebagai tindaklanjut Letter of Intent (LoI) tahun 2022, disamping mematangkan rencana Memorandum of Understanding (MoU). Hal itu dinilai sebagai momen penting dua negara dan dua wilayah dalam melakukan kerjasama bilateral yang saling menguatkan.
“DPRD akan segera menyiapkan sejumlah rekomendasi strategis untuk Gubernur Jabar pasca penandatanganan MoU,” ujar Wakil Ketua II DPRD Jawa Barat, MQ Iswara, Kamis 3 Juli 2025.
Menurut MQ Iswara, berdasarkan Permendagri No. 25/2020, DPRD wajib memberikan rekomendasi kerja sama antarprovinsi. Ia pun menyebutkan ada sejumlah langkah konkret yang akan diambil.
Dijelaskannya, DPRD Jabar akan melakukan mapping setelah penandatanganan MoU antara Pemprov Jabar dengan Pemerintah Victoria, Australia.
“Ini tentunya setelah MoU ditandatangani. Ya! MoU ditandatangani kita langsung mapping, melihat apa saja yang akan dibutuhkan Jawa Barat. Dan itu yang akan kita sampaikan nantu,” kata MQ Iswara.
Yang pasti, paparnya lagi, komitmen dari anggota Delegasi Victoria Australia sangat luar biasa. “Tadi mewakili pemerintah Victoria untuk mensupport semua kegiatan program-program kita. Jadi kita akan mapping dulu, apa yang kita butuhkan,” imbuhnya.
“Selain itu, DPRD Jabar mengusulkan pembentukan Jawa Barat Parliament Friendship of Victoria sebagai mitra Victoria Parliament Friends of Indonesia,” tandasnya.
Sementara itu, Victoria Australia akan mendukung peningkatan kualitas peternakan sapi perah di Jabar, termasuk transfer teknologi dan bantuan logistik.
“Kebutuhan susu untuk program makan bergizi gratis di Jabar masih belum tercukupi. Ini peluang besar untuk belajar dari Victoria Australia,” ujar Iswara.
Di sisi lain, menyangkut beasiswa bagi mahasiswa Jabar di Universitas ternama Victoria Ausyralia, seperti Monash dan Deakin. Juga pertukaran pelajar dan dosen serta pengembangan kurikulum berbasis industri.
Sementara itu Delegasi Victoria Australia mengatakan ketertarikan pada destinasi budaya Jawa Barat seperti Lembang. Terlebih akan ada agenda festival budaya bersama untuk menarik wisatawan kedua negara dan kedua wilayah antara Indonesia-Australia, Jawa Barat-Victoria.
Menyinggung rencana MoU akan ditandatangani di Gedung Sate sebelum tanggal 8 Agustus 2025 atau maksimal 45 hari setelah surat masuk ke DPRD.
“Kami tak akan menunggu hingga batas waktu. Komisi 1 sudah kami minta segera menyelesaikan pembahasan tersebut,” tandas Iswara.
Dari delegasi Australia , Tom McIntosh sebagai Sekretaris Victorian Parliamentary Friends of Indonesia, mengatakan bahwa hubungan saling percaya adalah kunci keberhasilan kerja sama.
“Kami siap mendukung Jabar melalui pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi lokal. Victoria juga terbuka untuk belajar dari kekayaan budaya Jawa Barat,” kata Tom McIntosh.
Di bidang ekonomi, lanjutnya, wilayah Victoria menjadi Kontributor 25% PDB Australia terbesar dengan luas wilayah 227.000 km² atau 6x lebih besar dari Jabar. Akan tetapi jumlah penduduknya hanya 6 juta.
“Sementara Jawa Barat penduduknya mencapai 50,4 juta dengan kebutuhan pasar yang besar, terutama di sektor pangan dan pendidikan,” ucap Tom McIntosh.
DPRD Jabar memastikan rekomendasi mereka akan bersifat action-oriented , dan untuk memastikan MoU tidak sekadar dokumen formal, ini benar-benar berdampak pada masyarakat.***