SWARAPUBLIK – Tindakan tegas dan cepat mengambil keputusan menjadi salah satu gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Dr.Buky Wibawa Karya Guna,M.Si menyatakan, dirinya memberikan aprsiasi dan dukungannya kepada gaya kepemimpinan pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu.
Namun begitu, Buky menegaskan, pihaknya akan terus mendukung gaya kepemimpinan tersebut sepanjang tidak keluar dari sistem yang ada dan tujuan untuk meningkatkan pembangunan dan menyejahterakan masyarakat.
“Apapun pesannya untuk meningkatkan pembangunan dan mensejahterakan masyarakat, kita dukung langkah Gubernur Dedy Mulyadi yang penting tidak keluar dari sistem yang ada”, katanya, dihadapan sejumlah wartawan yang tergabung di Ikatan Wartawan Parlemen (IWP) Sekretariat DPRD Jawa Barat, belum lama ini.
Buky mencontohkan, salah satu gebrakan KDM yang fenomenal saat baru dilantik, adalah berani mengobrak-abrik dan membongkar wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor, yang menurutnya menjadi salah satu penyebab banjir. Selain itu tindakan lainnya yaitu membongkar bangunan liar di sungai Bekasi, dan beberapa bangunan lainnya yang melanggar aturan.
Dedy juga telah mengintruksikan kepada Dinas Kehutan Jawa Barat secepatnya agar menghijaukan kembali lahan hutan yang gundul dikembalikan jadi kawasan hutan yang hijau.Selain itu juga Dedy Mulyadi telah berani melarang meminta sumbangan di jalanan untuk pembangunan masjid yang membikin kemacetan jalan dan memberantas premanisme.
“Gaya Dedy itu, salah seorang Gubernur di Jawa Barat mungkin di Indonesia, seorang gubernur yang menarik gaya kepemimpinannya dan banyak ditiru oleh para kepala daerah yang lain”, katanya.
Kendati demikian, Buky juga tidak menampik gaya kepemimpinan Gubernur Dedy Mulyadi banyak yang mengkritik. Namun menurutnya itu hal biasa, karena dalam setiap langkah tentu ada yang suka dan ada yang tidak suka.
Ia mencontohkan saat Dedy Mulyadi kukurusukan dan terjun langsung ke sungai Citarum membersihkan sampah.
“Membersihkan sampah di sungai Citarum bersama masyarakat setempat itu bukanlah pencitraan.Itu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar para pejabat dan para kepala daerah itu jangan hanya merintah saja tapi harus berani terjun langsung”, katanya.***